Sumur Sakti Sritanjung dapat Menyembuhkan Penyakit. Anda pastinya sudah tidak asing lagi dengan kota Banyuwangi. Kabupaten yang dijuluki sebagai sunrise of Java itu memang memiliki kekuatan magis tersendiri. Kebanyakan orang percaya bahwa di daerah banyuwangi terdapat beberapa ilmu hitam yang sampai saat ini masih dipercayai keberadaannya. Bahkan Banyuwangi juga dikenal dengan sebutan "Santet of Java".

Sumur sritanjung banyuwangi

Sumur Sritanjung Banyuwangi dapat Menyembuhkan aneka penyakit. Selain terkenal dengan ilmu-ilmu mistis, ternyata Banyuwangi juga memiliki sebuah tempat yang tergolong mistis dan konon masyarakat di sana sangat mempercayai khasiat dari tempat tersebut. Tempat itu adalah sumur sritanjung yang letaknya tidak jauh dari pusat kota. Sumur sritanjung dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit jika airnya diminum. 


Sumur Sritanjung di Banyuwangi. Sumur sritanjung ini sangat mudah sekali untuk ditemui, karena lokasi yang berada di pusat kota, dekat dengan masjid jamik dan taman sritanjung. Lebih tepatnya terletak di Jalan Sidopekso 10, Kelurahan Temenggungan (Kampung wisata Temenggungan (Kawitan)) kabupaten Banyuwangi. Letak dari sumur sritanjung ini berdekatan dengan masjid agung, makam bupati dan taman Sritanjung, yang tepatnya di gang sebelah timur Pendopo Bupati yakni di dalam rumah warga. 

Kisah atau Legenda Sumur Sritanjung di Banyuwangi. Sumur Sritanjung di banyuwangi ini ditemukan pada masa kejayaan Raden Tumenggung Notodiningrat (1912-1920). Ceritanya, semula ada salah seorang warga (bapak Darusman) yang menggali sumur di dekat rumahnya, tiba-tiba air sumur yang keluar baunya wangi (harum). Bau harum yang keluar itu dipercayai oleh masyarakat adalah bau dari putri Sri Tanjung yang telah ditenggelamkan oleh Sidopekso ke sungai. 

Sumur Sritanjung ini konon ceritanya terkadang bisa berubah warna dan aromanya. terkadang air sumur itu berbau wangi dan juga bisa berbau anyir, seperti bau darah. Jika aroma yang tercium adalah bau wangi, berarti itu suatu pertanda baik bagi masyarakat sekitar, namun jika aroma yang keluar adalah bau anyir maka pertanda baik akan menimpa masyarakat di tanah ini. 

Sumur Sritanjung di Banyuwangi ini berbentuk segi empat yang panjangnya kurang lebih sekitar 1,4 meter dan lebar 0,8 meter. Untuk kedalamannya sendiri kurang lebihnya sekitar 7 meter. Sumur ini terletak satu rumah dengan Ki Darusman selaku juru kunci. 

Ki Darusman sendiri juga pernah cerita bahwa Beliau baru percaya bahwa sumur Sritanjung ini mempunyai kehebatan tersendiri setelah pada tahun 1982 ada rombongan dari Kraton Solo dan Klaten datang ke Banyuwangi untuk berziarah di sumur tersebut. 

Bahkan pada saat itu, sesepuh dari Karaton Solo mengatakan bahwa sumur Sritanjung ini adalah salah satu sumur tiban tertua di tanah jawa dan merupakan peninggalan sejarah yang patut di lestarikan keberadaannya dan ceritanya. Sejak saat itulah Ki Darusman mau merawat dan memberi sesajen sumur tersebut, meskipun para sesepuhnya terdahulu dan nenek moyangnya sudah merawatnya dan memberikan sesajen terlebih dahulu. 


Sesajen yang disediakan ditepian sumur biasanya ada sebuah bokor yang digunakan untuk meletakkan dupa, sebuah baskom berisi sisa pembakaran dupa dan ada juga sesaji berupa tiga jenis bunga, bunga tersebut berwarna putih atau kuning. Karena berdasarkan cerita terdahulu, Putri Sri Tanjung tidak menyukai bunga yang berwarna merah.